Gen memainkan peran sentral dalam obesitas. Meskipun demikian, jika memang genetika dan obesitas berkaitan erat, mengapa sepertinya baru sekarang ini orang lebih banyak terkena obesitas? Sangat sedikit orang yang mengalami obesitas seratus tahun yang lalu. Jadi apakah obesitas benar-benar bersifat genetik?
Gen kita tidak banyak berubah selama seratus tahun terakhir, bahkan dalam kurun waktu 50.000 tahun. Yang berubah adalah lingkungan kita.
Seperti dikatakan oleh ahli genetika Francis Collins, "Genetika mengisi amunisi senjata dan lingkungan menarik pelatuknya." Artinya, genetika dan lingkungan merupakan faktor yang saling berkaitan. Keduanya berinteraksi satu sama lain yang memungkinkan terjadinya obesitas.
Kita hidup di lingkungan sekarang yang berbeda dibandingkan dengan orang yang hidup seratus tahun yang lalu. Berbeda dari zaman sebelumnya, di zaman teknologi seperti sekarang ini, kita bukan hanya disajikan berbagai macam makanan tapi juga dihadapkan pada berbagai faktor kehidupan yang dapat menyebabkan stres. Dunia modern berinteraksi dengan gen kita dan obesitas adalah bagian dari hasil interaksi tersebut, Profesor Joseph Proietto, seorang peneliti dan dokter spesialis yang mendalami obesitas, mencoba memberi gambaran tentang keterkaitan genetika dan obesitas dengan meminta kita melihat dua wadah dengan ukuran berbeda. Satu wadah dapat menampung 5 liter dan wadah lainnya dapat menampung 50 liter. Kedua wadah tersebut ditaruh di ruang terbuka dalam kondisi hujan sepanjang malam hingga di pagi hari kedua wadah tersebut penuh dengan air.
Anda kemudian melihat bahwa wadah yang lebih besar menampung lebih banyak air daripada wadah yang lebih kecil. Ini karena wadah yang lebih besar dibuat untuk menampung lebih banyak air. "Dengan kata lain, untuk mengalami obesitas dipengaruhi oleh faktor genetik Anda (dalam hal ini bagaimana wadah itu dibuat)) dan lingkungan (dalam contoh ini, hujan)," jelas Professor Joseph Proietto.