Go to the page content

Memahami Hasil Kalkulator BMI

Penanganan Obesitas

Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) adalah indeks berat badan terhadap tinggi badan yang menggolongkan orang dewasa ke dalam kekurangan berat badan, kelebihan berat badan, dan obesitas. BMI menjadi salah satu cara untuk memperkirakan persentase lemak tubuh. Perhitungan BMI dilakukan dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (nilai BMI dinyatakan dalam satuan kg/m2, dan seluruh nilai BMI dalam artikel ini merujuk pada satuan tersebut). Kategori BMI dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

5 menit. membaca

Gambar hanya merupakan ilustrasi

Kisaran BMI untuk Berat Badan Kurang

Hasil BMI: Di bawah 18,5

Kategori ini menunjukkan kekurangan berat badan.

Kondisi ini bisa menjadi tanda asupan makanan yang tidak cukup atau adanya kondisi medis tertentu yang mendasari. Jika termasuk dalam kategori ini, sebaiknya konsultasilah dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
 

Kisaran BMI untuk Berat Badan Normal

Hasil BMI: Antara 18,5 dan 22,9

Komunitas medis menganjurkan agar berat badan dijaga tetap berada dalam rentang ini.
 

Kisaran BMI untuk Berat Badan Berlebih

Hasil BM: Antara 23 dan 24,9

Orang yang masuk dalam kategori ini berisiko mengalami obesitas.

Berkomitmen pada intervensi kesehatan dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan, dan meraih kualitas hidup yang lebih baik.

Klasifikasi obesitas

Terdapat dua kelas obesitas berdasarkan rentang BMI:

 Klasifikasi BMI
 Kelas I  25 – 29.9
 Kelas II  Diatas 30

Rentang BMI berdasarkan pada dampak kelebihan lemak tubuh terhadap kesehatan, harapan hidup, dan risiko terjadinya komplikasi kesehatan terkait berat badan.

Hasil BMI: 25 atau lebih tinggi.

Orang dengan BMI 25 atau lebih mungkin mengalami obesitas.

Banyak organisasi kesehatan kini mengakui obesitas sebagai penyakit kronis yang dapat dikelola melalui pendekatan penurunan berat badan multidisiplin.

Seiring meningkatnya BMI hingga memasuki kategori obesitas, risiko untuk mengalami penyakit kronis tertentu juga meningkat.

BMI yang lebih tinggi (25 atau lebih) secara statistik sangat berkaitan dengan sejumlah kondisi medis. Kondisi ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada - penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, osteoartritis, dan berbagai jenis kanker.

Perlu diingat bahwa BMI bukan diagnosis obesitas, melainkan alat skrining untuk menilai risiko kesehatan.

Orang dengan BMI 25 atau lebih, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter berkeahlian pengelolaan obesitas.

Terdapat berbagai pilihan pengobatan untuk obesitas yang telah terbukti secara ilmiah. Pilihan pengobatan bergantung pada kebutuhan spesifik masing-masing individu, kondisi kesehatan saat ini, serta adanya komplikasi kesehatan yang terkait dengan berat badan.

Pengobatan dapat mencakup kombinasi beberapa opsi berikut ini:

*Operasi bariatrik yang dikombinasikan dengan modifikasi perilaku kesehatan dapat menghasilkan penurunan berat badan jangka panjang yang signifikan, serta pengendalian penyakit terkait obestitas.

Penafian: Informasi ini bukan pengganti saran dari penyedia layanan kesehatan. Jika ada pertanyaan terkait kesehatan Anda, silakan hubungi dokter umum atau penyedia layanan kesehatan yang berkompeten lainnya.

Mengapa BMI penting?

Obesitas merupakan penyakit kronis yang memerlukan perhatian medis. Pada sebagian besar populasi, kelebihan berat badan atau obesitas (BMI 25 atau lebih) dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian serta risiko komorbiditas.

Skrining obesitas dapat mempertimbangkan ambang BMI. Obesitas juga dapat menjadi penanda awal adanya potensi masalah kesehatan di masa mendatang yang mungkin memerlukan saran medis.

Secara umum, semakin tinggi BMI Anda dalam kisaran yang tergolong obesitas atau hidup dengan obesitas, semakin besar pula kemungkinan mengalami berbagai penyakit kronis terkait obesitas, termasuk:

  • Diabetes tipe II
  • Penyakit kardiovaskular
  • Stroke
  • Tekanan darah tinggi
  • Infertilitas
  • Depresi dan kecemasan
  • Penyakit jantung koroner
  • Dislipidemia
  • Penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD)/ Steatohepatitis nonalkohol (NASH)
  • Penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
  • Sindrom metabolik (MetS)
  • Inkontinensia urine
  • Apnea tidur obstruktif dan gangguan pernapasan
  • Penyakit ginjal kronis
  • Berbagai jenis kanker: termasuk namun tidak terbatas pada - kanker payudara, usus besar, endometrium, esofagus, ginjal, ovarium, dan pankreas
  • Osteoartritis lutut
  • Penyakit batu empedu
  • Trombosis
  • Gout
  • Risiko kematian lebih tinggi dibandingkan orang dengan BMI sehat

Jika Anda merasa khawatir tentang salah satu penyakit tersebut dan kaitannya dengan BMI, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan evaluasi lebih lanjut.
 

Memahami BMI untuk berbagai latar belakang etnis

Bukti menunjukkan bahwa distribusi lemak dan komposisi tubuh dapat berbeda antar kelompok etnis.

Orang berlatar etnis tertentu mungkin memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan kelompok etnis lain dengan BMI yang sama.

Artinya, beberapa kelompok mungkin memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami penyakit terkait obesitas seperti diabetes tipe 2 atau penyakit jantung. Oleh karena itu, berdasarkan faktor genetik, risiko kesehatan akibat kelebihan berat badan dapat lebih besar.

Hal ini telah mendorong diusulkannya ambang BMI yang disesuaikan berdasarkan latar belakang etnis.

Misalnya, nilai batas BMI yang lebih rendah telah disarankan untuk populasi Asia tertentu. Contoh, menurunkan nilai batas sebesar 3 unit untuk populasi Indonesia, Singapura, dan Tionghoa Hong Kong.

Hal ini didasarkan pada temuan bahwa populasi Asia cenderung memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi meskipun BMI-nya lebih rendah. Akibatnya, risiko komplikasi kesehatan terkait berat badan menjadi lebih tinggi dibandingkan populasi lain.
 

Kelompok etnis Asia Tenggara dan BMI (Vietnam, Thailand, Filipina, Indonesia, Malaysia)

Dalam sebuah studi terhadap populasi Thailand, lingkar pinggang terbukti menjadi prediktor diabetes yang lebih baik dibandingkan dengan BMI. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa sebagian besar studi yang mengevaluasi kaitan antara BMI dan risiko mortalitas dilakukan pada populasi keturunan Eropa (Kaukasia).

Menurut sebuah studi multietnis di Singapura, populasi Melayu memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Kaukasia pada BMI yang sama. Data menunjukkan bahwa rata-rata jumlah lemak tubuh pada orang Kaukasia dengan obesitas (BMI 30) dapat ditemukan pada orang Melayu dengan BMI 27.

Studi terhadap populasi Asia Tenggara di California menemukan bahwa keturunan Filipina dan Vietnam-Amerika memiliki kemungkinan yang secara signifikan lebih tinggi menderita diabetes tipe 2 dibandingkan dengan orang Kaukasia. Oleh karena itu, populasi ini perlu mempertimbangkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan faktor risiko diabetes tipe 2.
 

BMI pada populasi khusus

BMI dapat memberikan gambaran yang menyesatkan dalam kasus-kasus tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa akurasi BMI dalam memprediksi risiko penyakit dapat lebih rendah pada kelompok-kelompok tertentu, seperti:

  • Lansia
  • Atlet
  • Orang bertubuh tinggi atau pendek
  • Tipe tubuh dengan massa otot lebih besar

Misalnya, pada kelompok tertentu seperti atlet elit atau binaragawan, BMI yang tinggi tidak selalu mencerminkan status kesehatan yang buruk. Peningkatan massa otot dan berat badan yang mengiringi juga menyebabkan kenaikan BMI.

Tabel berikut menunjukkan perbedaan rata-rata persentase lemak tubuh berdasarkan kelompok dan kategori tertentu:

 Deskripsi Pria Wanita
 Lemak esensial 2 - 5 % 10 - 13 %
 Atlet 6 - 13 % 14 - 20 %
 Kebugaran 14 - 17 % 21 - 24 %
 Dapat diterima 18 - 24 % 25 - 31 %
 Obesitas >25 % >32 %

 

BMI & gender

Saat ini, tidak ada perhitungan BMI yang dibedakan secara khusus untuk pria dan wanita. Namun, meskipun jenis kelamin tidak dimasukkan dalam rumus BMI, perbedaan fisiologis antara pria dan wanita dapat menunjukkan tingkat risiko yang berbeda pada nilai BMI tertentu.

Pria:
Dalam hal distribusi berat badan, pria cenderung menumpuk lemak di tubuh bagian atas, termasuk di area perut.

Obesitas abdominal dan konsentrasi lemak viseral yang lebih tinggi pada pria meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Wanita:
Wanita cenderung memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi dibandingkan pria, tetapi lemak biasanya terdistribusi di pinggul dan bokong.

Karena perbedaan pola penumpukan lemak, wanita mungkin memiliki risiko lebih rendah terhadap komorbiditas yang terkait dengan obesitas dibandingkan pria dengan BMI yang sama atau serupa.
 

BMI & usia

Perhitungan BMI pada orang dewasa tidak mempertimbangkan faktor usia. Namun, penelitian menunjukkan bahwa meskipun obesitas meningkatkan risiko kematian pada semua kelompok usia, korelasi tersebut jauh lebih kuat pada individu berusia di bawah 50 tahun.

Kenaikan berat badan yang cepat pada masa kanak-kanak juga terbukti berkaitan dengan peningkatan berat badan lebih lanjut pada masa remaja dan dewasa. Kenaikan berat badan pada masa kanak-kanak merupakan indikator kuat obesitas di masa dewasa. Sebuah studi menunjukkan bahwa 40% anak dengan obesitas akan tetap mengalami obesitas saat dewasa.

Meskipun interpretasi BMI berbeda antara anak-anak/remaja dan orang dewasa, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa pedoman BMI untuk orang dewasa sebaiknya juga disesuaikan berdasarkan usia.
 

Anak-anak & remaja

Interpretasi BMI pada anak-anak dan remaja disesuaikan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Hal ini karena anak perempuan dan laki-laki berkembang dengan kecepatan berbeda, dengan kadar lemak tubuh yang bervariasi selama masa pertumbuhan seperti pubertas.

Obesitas pada masa kanak-kanak telah terbukti menjadi indikator kuat untuk berbagai penyakit terkait obesitas, seperti diabetes tipe 2, dislipidemia, dan apnea tidur. Anak dengan obesitas juga lebih berisiko mengalami tekanan psikologis. Ini dapat termasuk merasa rendah diri, gangguan kecemasan, dan gejala depresi.

Jika sebagai orang tua Anda khawatir dengan kesehatan anak terkait berat badannya, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan panduan pengelolaan berat badan dan pilihan pengobatan yang tersedia.
 

Lansia

Komposisi tubuh kita secara alami berubah seiring bertambahnya usia. Selama masa dewasa, peningkatan lemak tubuh secara statistik lebih mungkin terjadi, sementara massa otot total cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Massa dan kekuatan otot dianggap berperan penting untuk menjaga aktivitas fisik.

Sejumlah studi menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan BMI standar, pada populasi lansia, kelebihan berat badan ringan justru berkaitan dengan penurunan risiko kematian dibandingkan dengan kisaran berat badan ‘normal’.

Namun, perhitungan BMI standar dapat mengabaikan atau melebih-lebihkan jumlah lemak berlebih pada lansia. Oleh karena itu, penilaian lain seperti pengukuran lingkar pinggang direkomendasikan sebagai metode yang lebih akurat untuk mengukur lemak tubuh pada kelompok usia ini.
 

Diagnosis obesitas

Mendiagnosis obesitas tidak seharusnya hanya didasarkan pada pengukuran BMI semata. Namun, BMI dapat membantu mengidentifikasi orang yang berpotensi mengalami perbaikan kesehatan melalui pengelolaan obesitas.

Pemeriksaan diagnostik sering dilakukan pada penilaian awal untuk mendeteksi masalah metabolik dan menyesuaikan pilihan pengobatan secara individual. Skrining biasanya mencakup berbagai jenis pemeriksaan laboratorium berikut:

  • HbA1C
  • Elektrolit, tes fungsi ginjal (kreatinin, eGFR)
  • Kolesterol total, kolesterol HDL dan LDL, trigliserida
  • Alanin aminotransferase (ALT)
  • Skrining kanker yang sesuai dengan usia

Selain pemeriksaan tersebut, penyedia layanan kesehatan dapat melakukan pendekatan diagnostik yang menyeluruh untuk memahami penyebab mendasar dari obesitas. Pendekatan komprehensif bertujuan mengidentifikasi faktor penyebab obesitas untuk menyusun program pengobatan yang dipersonalisasi.

Konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang diagnosis menyeluruh untuk obesitas.
 

Lingkar Pinggang dan BMI

Untuk memperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh tentang status kesehatan, diagnostik dan pengukuran lainnya dapat dilakukan bersamaan dengan BMI (misalnya pengukuran lingkar pinggang).

Lingkar pinggang merupakan ukuran tidak langsung dari lemak di area perut, sedangkan BMI menggambarkan total lemak tubuh. Karena itu, lingkar pinggang sering disebut sebagai ukuran yang lebih akurat dalam menilai risiko kesehatan terkait obesitas, seperti komorbiditas dan mortalitas.

Para peneliti merekomendasikan penggunaan lingkar pinggang bersama dengan BMI untuk mengevaluasi faktor risiko kesehatan seseorang secara lebih tepat.

Terlepas dari nilai BMI, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika memiliki kekhawatiran mengenai kesehatan.

Program pengelolaan berat badan mungkin diperlukan jika ukuran lingkar pinggang adalah atau lebih dari:

  • Pria: 90cm atau lebih
  • Wanita: 80cm atau lebih

Lingkar pinggang yang lebih tinggi berkaitan dengan risiko kesehatan yang lebih tinggi. Pertimbangan untuk mengikuti program pengelolaan obesitas dapat dilakukan jika lingkar pinggang mencapai:

  • Pria: 102cm (40 inci) atau lebih
  • Wanita: 88cm (34,5 inci) atau lebih
     

Apakah mungkin memiliki BMI yang tinggi namun tetap sehat?

Pada umumnya, orang dengan obesitas memiliki berbagai kondisi kesehatan yang secara kolektif dikenal sebagai sindrom metabolik.

Skrining untuk sindrom metabolik direkomendasikan bagi sebagian besar individu dengan BMI tinggi.

Skrining ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko metabolik yang terkait dengan obesitas, termasuk:

  • Lingkar pinggang
  • Kadar trigliserida tinggi
  • Kadar HDL (kolesterol “baik”)
  • Kadar LDL (kolesterol “jahat”)
  • Tekanan darah tinggi
  • Gula darah tinggi

Setidaknya harus ada tiga faktor risiko metabolik untuk dapat ditegakkan diagnosis sindrom metabolik. Sindrom ini merupakan sekumpulan kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan stroke.
 

Sehat secara metabolik meskipun hidup dengan obesitas

Meskipun hubungan antara obesitas dan komplikasi terkait obesitas tergolong kuat, hubungan ini tidak selalu bersifat mutlak.

Sebagian orang dengan obesitas tidak menunjukkan tanda-tanda sindrom metabolik dan dilaporkan memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah, meskipun memiliki BMI tinggi. Kelompok ini dikenal sebagai individu obesitas yang sehat secara metabolik.

Dibandingkan dengan individu obesitas yang mengalami sindrom metabolik, kelompok ini memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami diabetes dan penyakit jantung.

Namun demikian, pedoman klinis menegaskan bahwa orang yang sehat secara metabolik tetapi hidup dengan obesitas tidak dapat dianggap sepenuhnya sehat secara medis. Risiko kematian tetap lebih tinggi, begitu pula risiko terhadap kondisi non-metabolik seperti depresi, nyeri punggung, dan apnea tidur.

Meskipun tidak terdapat faktor risiko metabolik, sebuah studi menemukan bahwa individu dengan obesitas yang sehat secara metabolik tetap memiliki kecenderungan untuk mengalami kelainan metabolik dalam kurun waktu 10 tahun. Artinya, risiko perkembangan ke arah kondisi metabolik yang tidak sehat tetap ada.

Bagi yang tidak menunjukkan gejala penyakit kronis terkait obesitas, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengevaluasi faktor risiko metabolik.

Gaya hidup yang lebih sehat dapat membantu kelompok risiko ini mencegah komplikasi medis sekaligus menghindari kenaikan berat badan lebih lanjut.
 

Sejarah BMI

BMI pertama kali dikembangkan oleh matematikawan asal Belgia, Lambert Adolphe Jacques Quetelet, pada pertengahan abad ke-19.

Meskipun bukan seorang dokter, Quetelet memperkenalkan konsep rata-rata sosial. Ia mencatat hubungan antara berat badan dan tinggi badan, yang saat itu dikenal sebagai “Indeks Quetelet.”

Keys dkk
 kemudian mempopulerkan pengukuran ini, menamakannya Indeks Massa Tubuh dan menggunakannya sebagai alat klasifikasi dalam studi berbasis populasi.

Sejak itu, BMI telah diadopsi secara luas dalam praktik medis modern, terutama di negara-negara Barat yang mengalami peningkatan angka obesitas.
 

Keterbatasan BMI

BMI merupakan metode pengukuran yang sederhana dan objektif, serta dapat dilakukan dengan mudah oleh tenaga medis maupun siapa saja yang peduli terhadap kesehatannya.

Namun, di luar keterbatasan yang telah dibahas sebelumnya, penting untuk mempertimbangkan bahwa pengukuran BMI tidak memperhitungkan beberapa hal berikut:

  • Faktor risiko keturunan yang terkait dengan penyakit terkait obesitas, seperti sindrom metabolik.
  • Faktor lingkungan dan gaya hidup di luar obesitas yang juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis.
  • Pola distribusi lemak tubuh individu.

Penting untuk diingat bahwa obesitas bukanlah indikator pasti dari kondisi kesehatan yang buruk-sama halnya dengan memiliki berat badan ‘normal’ tidak selalu berarti seseorang berada dalam kondisi sehat.

BMI tidak menentukan diri seseorang, namun, mengetahui dan memahami nilai BMI dapat menjadi alat yang berguna untuk mulai mengambil kendali atas kesehatan pribadi.

Diskusikan berat badan dan status kesehatan dengan dokter untuk mengevaluasi langkah-langkah yang mungkin perlu dilakukan.
 

Kesimpulan

Terdapat hubungan yang penting antara jumlah lemak tubuh dan dampaknya terhadap kesehatan. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa risiko kesehatan dapat meningkat pada kedua ujung spektrum BMI.

Sejumlah faktor yang tidak berkaitan langsung dengan berat badan (seperti etnisitas dan faktor genetik) juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyakit kronis. Sebaiknya sadari keberadaan faktor-faktor tersebut dan pahami bagaimana faktor-faktor ini dapat berkontribusi terhadap risiko kesehatan, terutama bila menderita obesitas.

BMI 30 atau lebih dikaitkan dengan peningkatan risiko mortalitas dan komplikasi kesehatan. Oleh karena itu, skrining obesitas sebaiknya mempertimbangkan ambang BMI tersebut.

Sebagian orang yang sehat secara metabolik dapat mengalami masalah kesehatan yang terbatas pada BMI yang lebih tinggi. Namun, obesitas tetap dapat meningkatkan risiko kesehatan lain jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki BMI lebih rendah.

Bagi sebagian besar orang dengan obesitas, skrining sindrom metabolik tetap direkomendasikan.

Memahami BMI dapat membantu mengenali rentang berat badan yang sehat serta menentukan cara terbaik untuk mencapainya atau menjaganya bersama tenaga kesehatan. Di sebagian besar populasi, BMI di atas 25 meningkatkan faktor risiko kesehatan.

BMI sebaiknya digunakan sebagai pedoman awal untuk memahami hubungan antara berat dan tinggi badan. Menjalani pola makan dan gaya hidup sehat direkomendasikan oleh tenaga kesehatan, berapa pun nilai BMI saat ini.

Untuk BMI 25 atau lebih, mungkin diperlukan tindakan tambahan selain pola makan dan aktivitas fisik. Berkonsultasi dengan dokter merupakan langkah terbaik untuk menentukan solusi yang sesuai.

Carilah saran medis jika memiliki kekhawatiran terkait berat badan.
 

Referensi
  • Rueda-Clausen, C F et al, “Assessment of People Living with Obesity,” Can. Adult Obes. Clin. Pract. Guidel., pp. 1–17, 2020, [Online]. Available: http://obesitycanada.ca/wp-content/uploads/2020/09/6-Obesity-Assessment-v5-with-links.pdf
  • Yumuk, V et al, “European Guidelines for Obesity Management in Adults” Obes Facts. 2015 Dec; 8(6): 402–424. Published online 2015 Dec 5. doi: 10.1159/000442721
  • Garvey, W T et al, “American Association of Clinical Endocrinologists and American College of Endocrinology comprehensive clinical practice guidelines for medical care of patients with obesity.” Endocrine Practice 2016;22:1–203. DOI:https://doi.org/10.4158/EP161365.GL
  • Guh, D P et al, “The incidence of co-morbidities related to obesity and overweight: A systematic review and meta-analysis,” BMC Public Health, vol. 9, no. 1, p. 88, 2009, doi: 10.1186/1471-2458-9-88.
  • Prospective Studies Collaboration, “Body-mass index and cause-specific mortality in 900000 adults: collaborative analyses of 57 prospective studies,” Lancet, vol. 373, no. 9669, pp. 1083–1096, Mar. 2009, doi: 10.1016/S0140-6736(09)60318-4.
  • “Obesity Screening – Medline Plus, U.S. National Library of Medicine” Available: https://medlineplus.gov/lab-tests/obesity-screening/
  • “Assessing Your Weight and Health Risk – National Heart, Lung, and Blood Association – U.S. Department of Health & Human Services” Available: https://www.nhlbi.nih.gov/health/educational/lose_wt/risk.htm
  • Hussain, A et al, “Type 2 Diabetes and obesity: A review” Journal of Diabetology, June 2010; 2:1
  • Katzmarzyk, P T et al, “Body mass index and risk of cardiovascular disease, cancer and all-cause mortality” Can. J. Public Health, vol. 103, no. 2, pp. 147–151, 2012, doi: 10.1007/BF03404221.
  • Kurth, T et al, “Prospective Study of Body Mass Index and Risk of Stroke in Apparently Healthy Women,” Circulation, vol. 111, no. 15, pp. 1992–1998, Apr. 2005, doi: 10.1161/01.CIR.0000161822.83163.B6.
  • Landi, F et al, “Body Mass Index is Strongly Associated with Hypertension: Results from the Longevity Check-Up 7+ Study” Nutrients. 2018 Dec; 10(12): 1976. Published online 2018 Dec 13. doi: 10.3390/nu10121976
  • Dağ, Z Ö et al, “Impact of obesity on infertility in women,” J. Turkish Ger. Gynecol. Assoc., vol. 16, no. 2, pp. 111–117, Jun. 2015, doi: 10.5152/jtgga.2015.15232.
  • Moussa, O M et al, “Effect of body mass index on depression in a UK cohort of 363037 obese patients: A longitudinal analysis of transition,” Clin. Obes., vol. 9, no. 3, p. e12305, Jun. 2019, doi: https://doi.org/10.1111/cob.12305.
  • Zhao, G et al, “Depression and anxiety among US adults: associations with body mass index,” Int. J. Obes., vol. 33, no. 2, pp. 257–266, 2009, doi: 10.1038/ijo.2008.268.
  • Lamon-Fava, S et al, “Impact of Body Mass Index on Coronary Heart Disease Risk Factors in Men and Women,” Arterioscler. Thromb. Vasc. Biol., vol. 16, no. 12, pp. 1509–1515, Dec. 1996, doi: 10.1161/01.ATV.16.12.1509.
  • Van Hemelrijck, M et al, “Longitudinal study of body mass index, dyslipidemia, hyperglycemia, and hypertension in 60,000 men and women in Sweden and Austria” Published: June 13, 2018https://doi.org/10.1371/journal.pone.0197830
  • Loomis, A K et al, “Body Mass Index and Risk of Nonalcoholic Fatty Liver Disease: Two Electronic Health Record Prospective Studies,” J. Clin. Endocrinol. Metab., vol. 101, no. 3, pp. 945–952, Mar. 2016, doi: 10.1210/jc.2015-3444.
  • Zafar, S et al, “Correlation of gastroesophageal reflux disease symptoms with body mass index,” Saudi J. Gastroenterol., vol. 14, no. 2, pp. 53–57, Apr. 2008, doi: 10.4103/1319-3767.39618.
  • Han, T S et al, “A clinical perspective of obesity, metabolic syndrome and cardiovascular disease,” JRSM Cardiovasc. Dis., vol. 5, pp. 2048004016633371–2048004016633371, Feb. 2016, doi: 10.1177/2048004016633371.
  • Subak, L L et al, “Obesity and Urinary Incontinence: Epidemiology and Clinical Research Update” J Urol. 2009 Dec; 182(6 Suppl): S2–S7 doi: 10.1016/j.juro.2009.08.071
  • Romero-Corral, A et al, “Interactions Between Obesity and Obstructive Sleep Apnea - Implications for Treatment” Chest. 2010 Mar; 137(3): 711–719. doi: 10.1378/chest.09-0360
  • Herrington, W G et al, “Body-mass index and risk of advanced chronic kidney disease: Prospective analyses from a primary care cohort of 1.4 million adults in England,” PLoS One, vol. 12, no. 3, p. e0173515, Mar. 2017, [Online]. Available: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0173515.
  • Bhaskaran, K et al, “Body-mass index and risk of 22 specific cancers: a population-based cohort study of 5.24 million UK adults,” Lancet, vol. 384, no. 9945, pp. 755–765, Aug. 2014, doi: 10.1016/S0140-6736(14)60892-8.
  • Zheng, H et al, “Body mass index and risk of knee osteoarthritis: Systematic review and meta-analysis of prospective studies,” BMJ Open, vol. 5, no. 12, 2015, doi: 10.1136/bmjopen-2014-007568.
  • Su, Y P et al, “Strong association between metabolically-abnormal obesity and gallstone disease in adults under 50 years” BMC Gastroenterol 19, 117 (2019). https://doi.org/10.1186/s12876-019-1032-y
  • Yang, G et al, “The effects of obesity on venous thromboembolism: A review” Open J Prev Med. 2012 Nov; 2(4): 499–509. doi: 10.4236/ojpm.2012.24069
  • Bai, L et al, “Incident gout and weight change patterns: a retrospective cohort study of US adults” Arthritis Res Ther. 2021; 23: 69. Published online 2021 Mar 2. doi: 10.1186/s13075-021-02461-7
  • Klatsky, A L et al, “Body Mass Index and Mortality in a Very Large Cohort: Is It Really Healthier to Be Overweight?,” Perm. J., vol. 21, pp. 16–142, 2017, doi: 10.7812/TPP/16-142.
  • Heymsfield, S B et al, “Why are there race/ethnic differences in adult body mass index-adiposity relationships? A quantitative critical review,” Obes. Rev., vol. 17, no. 3, pp. 262–275, Mar. 2016, doi: 10.1111/obr.12358.
  • “Ethnic Differences in BMI and Disease Risk | Obesity Prevention Source | Harvard T.H. Chan School of Public Health.” [Online]. Available: https://www.hsph.harvard.edu/obesity-prevention-source/ethnic-differences-in-bmi-and-disease-risk/
  • Cossrow, N et al, “Race/Ethnic Issues in Obesity and Obesity-Related Comorbidities,” J. Clin. Endocrinol. Metab., vol. 89, no. 6, pp. 2590–2594, Jun. 2004, doi: 10.1210/jc.2004-0339.
  • “Appropriate body-mass index for Asian populations and its implications for policy and intervention strategies – Public Health – WHO international” Available: https://www.who.int/nutrition/publications/bmi_asia_strategies.pdf
  • Deurenberg-Yap, M et al, “The paradox of low body mass index and high body fat percentage among Chinese, Malays and Indians in Singapore.” Int J Obes Relat Metab Disord. 2000 Aug;24(8):1011-7. doi: 10.1038/sj.ijo.0801353. PMID: 10951540.
  • Valentino, G et al, “Body fat and its relationship with clustering of cardiovascular risk factors” Nutr Hosp. 2015;31(5):2253-2260 ISSN 0212-1611 • CODEN NUHOEQ S.V.R. 318
  • Lear, S A et al, “Ethnic Variation in Fat and Lean Body Mass and the Association with INS Resistance” The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, Volume 94, Issue 12, 1 December 2009, Pages 4696–4702, https://doi.org/10.1210/jc.2009-1030
  • Tillin, T et al, “The relationship between metabolic risk factors and incident cardiovascular disease in Europeans, South Asians, and African Caribbeans: SABRE (Southall and Brent Revisited) -- a prospective population-based study,” J. Am. Coll. Cardiol., vol. 61, no. 17, pp. 1777–1786, Apr. 2013, doi: 10.1016/j.jacc.2012.12.046.
  • Tanne, D et al, “Body Fat Distribution and Long-Term Risk of Stroke Mortality” Stroke. Originally published 31 Mar 2005 https://doi.org/10.1161/01.STR.0000162584.39366.1c
  • Chen, Y et al, “Association between body mass index and cardiovascular disease mortality in east Asians and south Asians: pooled analysis of prospective data from the Asia Cohort Consortium,” BMJ  Br. Med. J., vol. 347, p. f5446, Oct. 2013, doi: 10.1136/bmj.f5446.
  • Wen, C P et al, “Are Asians at greater mortality risks for being overweight than Caucasians? Redefining obesity for Asians” Public Health Nutrition, 12(4), 497-506. doi:10.1017/S1368980008002802
  • J. S. for the S. of O. The Examination Committee of Criteria for `Obesity Disease’ in Japan, “New Criteria for `Obesity Disease’ in Japan,” Circ. J., vol. 66, no. 11, pp. 987–992, 2002, doi: 10.1253/circj.66.987.
  • Zheng, W et al, “Association between Body-Mass Index and Risk of Death in More Than 1 Million Asians,” N. Engl. J. Med., vol. 364, no. 8, pp. 719–729, Feb. 2011, doi: 10.1056/NEJMoa1010679.
  • Aekplakorn, W et al, “Obesity indices and cardiovascular risk factors in Thai adults.” Int J Obes 30, 1782–1790 (2006). https://doi.org/10.1038/sj.ijo.0803346
  • Choi, S E et al, “Do Risk Factors Explain the Increased Prevalence of Type 2 Diabetes Among California Asian Adults?” J Immigr Minor Health. 2011; 13(5): 803–808. Published online 2010 Oct 9. doi: 10.1007/s10903-010-9397-6
  • Swinburn, B et al, “Body size and composition in Polynesians” Int J Obes 23, 1178–1183 (1999). https://doi.org/10.1038/sj.ijo.0801053
  • Young, D R et al, “Associations of overweight/obesity and socioeconomic status with hypertension prevalence across racial and ethnic groups,” J. Clin. Hypertens., vol. 20, no. 3, pp. 532–540, Mar. 2018, doi: https://doi.org/10.1111/jch.13217.
  • Maskarinec, G et al, “Diabetes Prevalence and Body Mass Index Differ by Ethnicity: The Multiethnic Cohort” Ethn Dis. 2009; 19(1): 49–55. PMCID: PMC2702477
  • Aleman-Mateo, H et al, “Elderly Mexicans have less muscle and greater total and truncel fat compared to African-Americans and Caucasians with the same BMI” J Nutr Health Aging. 2009 Dec; 13(10): 919. doi: 10.1007/s12603-009-0252-1
  • Cossrow, N et al, “Race/Ethnic Issues in Obesity and Obesity-Related Comorbidities” The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, Volume 89, Issue 6, 1 June 2004, Pages 2590–2594, https://doi.org/10.1210/jc.2004-0339
  • Berber, A et al, “Anthropometric indexes in the prediction of type 2 diabetes mellitus, hypertension and dyslipidaemia in a Mexican population,” Int. J. Obes., vol. 25, no. 12, pp. 1794–1799, 2001, doi: 10.1038/sj.ijo.0801827.
  • Chirinos, D A et al, “Defining Abdominal Obesity as a Risk Factor for Coronary Heart Disease in the U.S.: Results From the Hispanic Community Health Study/Study of Latinos (HCHS/SOL)” Diabetes Care Aug 2020, 43 (8) 1774-1780; DOI: 10.2337/dc19-1855
  • Elo, I T et al, “The Contribution of Weight Status to Black-White Differences in Mortality” Biodemography Soc Biol. 2017; 63(3): 206–220. doi: 10.1080/19485565.2017.1300519
  • “9 The evidence | BMI: preventing ill health and premature death in black, Asian and other minority ethnic groups | Guidance | NICE.” [Online]. Available: https://www.nice.org.uk/guidance/ph46/chapter/9-The-evidence.
  • Alammar, M et al, “Diagnostic Accuracy of Body Mass Index (BMI) When Diagnosing Obesity in a Saudi Adult Population in a Primary Care Setting, Cross Sectional, Retrospective Study” Diabetes Metab Syndr Obes. 2020; 13: 2515–2520. Published online 2020 Jul 14. doi: 10.2147/DMSO.S263063
  • Bennet, L et al, “BMI and waist circumference cut-offs for corresponding levels of INS sensitivity in a Middle Eastern immigrant versus a native Swedish population – the MEDIM population based study” BMC Public Health. 2016; 16: 1242. Published online 2016 Dec 9. doi: 10.1186/s12889-016-3892-1
  • Al-Raddadi, R et al, “The prevalence of obesity and overweight, associated demographic and lifestyle factors, and health status in the adult population of Jeddah, Saudi Arabia,” Ther. Adv. Chronic Dis., vol. 10, p. 2040622319878997, Jan. 2019, doi: 10.1177/2040622319878997.
  • Abell, J E et al, “Differences in Cardiovascular Disease Mortality Associated With Body Mass Between Black and White Persons,” Am. J. Public Health, vol. 98, no. 1, pp. 63–66, Jan. 2008, doi: 10.2105/AJPH.2006.093781.
  • Batsis, J A et al, “Diagnostic Accuracy of Body Mass Index to Identify Obesity in Older Adults: NHANES 1999–2004” Int J Obes (Lond). 2016 May; 40(5): 761–767. Published online 2015 Dec 1. doi: 10.1038/ijo.2015.243
  • Michigan State University. "BMI Not Accurate Indicator Of Body Fat, New Research Suggests." ScienceDaily. ScienceDaily, 7 March 2007. Available: www.sciencedaily.com/releases/2007/03/070305202535.htm
  • Sperrin, M et al, “Body mass index relates weight to height differently in women and older adults: serial cross-sectional surveys in England (1992-2011)” J. Public Health (Oxf)., vol. 38, no. 3, pp. 607–613, Sep. 2016, doi: 10.1093/pubmed/fdv067.
  • Weir CB, et al, “BMI Classification Percentile And Cut Off Points.” In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan
  • “What Is My Ideal Body Fat Percentage? - Healthline” [Online] Available: https://www.healthline.com/health/exercise-fitness/ideal-body-fat-percentage
  • Nuttall, F Q. “Body Mass Index: Obesity, BMI, and Health: A Critical Review” Nutr Today. 2015 May; 50(3): 117–128. Published online 2015 Apr 7. doi: 10.1097/NT.0000000000000092
  • Karastergiou, K et al, “Sex differences in human adipose tissues – the biology of pear shape,” Biol. Sex Differ., vol. 3, no. 1, p. 13, 2012, doi: 10.1186/2042-6410-3-13.
  • Nauli, A M et al, “Why Do Men Accumulate Abdominal Visceral Fat?” Front. Physiol., vol. 10, p. 1486, Dec. 2019, doi: 10.3389/fphys.2019.01486.
  • Thorpe Jr., R J et al, “Aging, Obesity, and Mortality: Misplaced Concern About Obese Older People?” Res Aging. 2004 Jan 1; 26(1): 108–129. doi: 10.1177/0164027503258738
  • Yanovski, J A “Pediatric obesity. An introduction” Appetite. 2015 Oct 1; 93: 3–12. Published online 2015 Mar 30. doi: 10.1016/j.appet.2015.03.028
  • “About Child & Teen BMI – Center for Disease Control and Prevention” Available: https://www.cdc.gov/bmi/faq
  • Chung, S “Growth and Puberty in Obese Children and Implications of Body Composition” J Obes Metab Syndr. 2017 Dec; 26(4): 243–250. Published online 2017 Dec 30. doi: 10.7570/jomes.2017.26.4.243
  • St-Onge, M P et al, “Body composition changes with aging: The cause or the result of alterations in metabolic rate and macronutrient oxidation?” Nutrition. 2010 Feb; 26(2): 152–155. Published online 2009 Dec 8. doi: 10.1016/j.nut.2009.07.004
  • Studenski, S A et al, “The FNIH sarcopenia project: rationale, study description, conference recommendations, and final estimates,” J. Gerontol. A. Biol. Sci. Med. Sci., vol. 69, no. 5, pp. 547–558, May 2014, doi: 10.1093/gerona/glu010.
  • McKee, A et al, “Obesity in the Elderly” In: Endotext [Internet]. South Dartmouth (MA): MDText.com, Inc.; 2000.
  • Van Der Valk, E S et al, “A comprehensive diagnostic approach to detect underlying causes of obesity in adults” Obesity Reviews First published: 01 March 2019 https://doi.org/10.1111/obr.12836
  • Hetherington-Rauth, M et al, “Comparison of direct measures of adiposity with indirect measures for assessing cardiometabolic risk factors in preadolescent girls” Nutr J. 2017; 16: 15. Published online 2017 Feb 23. doi: 10.1186/s12937-017-0236-7
  • Janssen, I et al, “Waist circumference and not body mass index explains obesity-related health risk” The American Journal of Clinical Nutrition, Volume 79, Issue 3, March 2004, Pages 379–384, https://doi.org/10.1093/ajcn/79.3.379
  • Robert Ross et al, “Waist circumference as a vital sign in clinical practice: a Consensus Statement from the IAS and ICCR Working Group on Visceral Obesity” Nat Rev Endocrinol. 2020; 16(3): 177–189. Published online 2020 Feb 4. doi: 10.1038/s41574-019-0310-7
  • “Why is my waist size important? - NHS.” [Online]. Available: https://www.nhs.uk/common-health-questions/lifestyle/why-is-my-waist-size-important/.
  • “Metabolic syndrome - Symptoms and causes - Mayo Clinic.” [Online]. Available: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/metabolic-syndrome/symptoms-causes/syc-20351916
  • “Metabolic Syndrome – Cedars Sinai” [Online]. Available: https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions/m/metabolic-syndrome.html
  • “Metabolic Syndrome | NHLBI, NIH.” [Online]. Available: https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/metabolic-syndrome
  • “HDL cholesterol: How to boost your ‘good’ cholesterol - Mayo Clinic.” [Online]. Available: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/hdl-cholesterol/art-20046388.
  • Yanai, H et al, “The underlying mechanisms for development of hypertension in the metabolic syndrome” Nutr J. 2008; 7: 10. Published online 2008 Apr 17. doi: 10.1186/1475-2891-7-10
  • “What is Cardiovascular Disease? | American Heart Association.” [Online]. Available: https://www.heart.org/en/health-topics/consumer-healthcare/what-is-cardiovascular-disease
  • “Type 2 Diabetes - Symptoms | ADA.” [Online]. Available: https://www.diabetes.org/diabetes/type-2/symptoms.
  • Arenillas, J F et al, “The Metabolic Syndrome and Stroke - Potential Treatment Approaches” Stroke Originally published 31 May 2007 https://doi.org/10.1161/STROKEAHA.106.480004
  • Lin, H et al, “The prevalence, metabolic risk and effects of lifestyle intervention for metabolically healthy obesity: a systematic review and meta-analysis: A PRISMA-compliant article” Medicine (Baltimore). 2017 Nov; 96(47): e8838. Published online 2017 Nov 27. doi: 10.1097/MD.0000000000008838
  • Hinnouho, G M et al, “Metabolically healthy obesity and risk of mortality: does the definition of metabolic health matter?,” Diabetes Care, vol. 36, no. 8, pp. 2294–2300, Aug. 2013, doi: 10.2337/dc12-1654.
  • Eknoyan, G. “Adolphe Quetelet (1796–1874) — the average man and indices of obesity” Nephrology Dialysis Transplantation, Volume 23, Issue 1, January 2008, Pages 47–51, https://doi.org/10.1093/ndt/gfm517
  • Abou Ziki, M D et al, “Metabolic Syndrome: Genetic Insights into Disease Pathogenesis” Curr Opin Lipidol. 2016 Apr; 27(2): 162–171. doi: 10.1097/MOL.0000000000000276
  • Kolb, H et al, “Environmental/lifestyle factors in the pathogenesis and prevention of type 2 diabetes.” BMC Med 15, 131 (2017). https://doi.org/10.1186/s12916-017-0901-x
  • Jensen, M D “Role of Body Fat Distribution and the Metabolic Complications of Obesity” J Clin Endocrinol Metab. 2008 Nov; 93(11 Suppl 1): S57–S63. doi: 10.1210/jc.2008-1585
  • Wildman, R P et al, “The Obese Without Cardiometabolic Risk Factor Clustering and the Normal Weight With Cardiometabolic Risk Factor Clustering: Prevalence and Correlates of 2 Phenotypes Among the US Population (NHANES 1999-2004),” Arch. Intern. Med., vol. 168, no. 15, pp. 1617–1624, Aug. 2008, doi: 10.1001/archinte.168.15.1617.
  • Bhaskaran, K et al, “Association of BMI with overall and cause-specific mortality: a population-based cohort study of 3.6 million adults in the UK” Lancet Diabetes Endocrinol. 2018 Dec; 6(12): 944–953. doi: 10.1016/S2213-8587(18)30288-2
  • https://obesitycanada.ca/wp-content/uploads/2021/05/6-Obesity-Assessment-v6-with-links.pdf 

ID25OB00118

Temukan Tenaga Kesehatan Profesional Manajemen Berat Badan Lokal


Bicaralah dengan tenaga kesehatan profesional manajemen berat badan Anda mengenai opsi terapi perawatan obesitas yang dapat mencegah kenaikan berat badan kembali.

doctor
Apakah ini berharga bagi Anda?

Artikel terkait